Cegukan Pada Bayi dan Balita
Bunda, tidak perlu khawatir dulu, cegukan merupakan kebiasaan umum yang kerap terjadi pada bayi. Untuk itu, ada beberapa penyebab cegukan yang perlu mom ketahui seperti yang dilansir dari liputan6.com berikut ini:
Nah, sekarang sudah mengerti bukan? Semoga informasi ini bermanfaat.
- Refluks gastroesofagus (RGE) merupakan fenomena fisiologis yang dapat terjadi pada setiap bayi dan anak. Pada bayi, gejala yang sering terjadi seperti muntah, tidur tidak nyaman, menolak makan, dan gagal tumbuh. Sedangkan cegukan yang muncul disebabkan oleh aliran balik makanan dan asam yang memicu sel-sel saraf hingga menyebabkan flutter (kontraksi otot jantung) di diafragma.
- Terlalu banyak memberi makan bayi, bahkan ASI, dapat menyebabkan perut membengkak dan melebarkan diafragma hingga pada akhirnya cegukan.
- Alergi terhadap protein tertentu yang ditemukan dalam susu formula atau bahkan dalam ASI dapat menyebabkan radang esofagus, yang disebut Eosinophilic Esophagitis. Sebagai reaksi terhadap kondisi tersebut, diafragma sering menyebabkan cegukan. Dalam beberapa kasus, alergi bisa dipicu oleh perubahan komposisi ASI karena makanan tertentu yang dikonsumsi oleh ibu.
- Jika bayi menderita asma, saluran bronkial paru-parunya mengalami peradangan sehingga membatasi aliran udara ke paru-paru. Hal ini menyebabkan mengi karena kurangnya napas dan berujung pada cegukan.
- Bayi memiliki sistem pernapasan yang sensitif, dan setiap udara yang kotor seperti asap, polusi atau aroma yang kuat dapat memicu batuk. Batuk berulang memberi tekanan pada diafragma dan cegukan.
- Terkadang penurunan suhu dapat menyebabkan otot bayi berkontraksi. Hal ini dapat menyebabkan kontraksi diafragma, membuat bayi cegukan. Jangan panik jika tiba-tiba bayi mengalami cegukan.
Nah, sekarang sudah mengerti bukan? Semoga informasi ini bermanfaat.
Cegukan Pada Bayi dan Balita/Copyright Shutterstock |
Bantu Berikan DONASI jika artikel ini dirasa bermanfaat,
Donasi akan digunakan untuk memperpanjang domain MPASIBunda.com